Senin, 10 September 2012


BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang
            Pantai adalah gambaran nyata interaksi dinamis antara air, Angin dan material (tanah). Angina dan air yang bergempat rak membawa material dari tempat ketempat lain. Mengikis tanah dan kemudian mengendapkannya di suatu tempat secara kontinyu. Sehingga terjadi perubahan garis pantai.            Energy yang diperoleh untuk gerakan air dan angin sebagian berasal dari pemenasan matahari. dan sebagian berasal dari gaya-gaya astronomi (matahari, bulan dan bumi). Perpindahan angin atau udara terjadi karena adanya perbedaan pemanasan sinar matahari yang tidak merata di suatu lokasi. Perbedaan sinar matahari ini pun menyebabkan terjadinya pergerakan air laut (arus laut) selain juga adanya aliran suangai dari muara.            Rentang (range) pasang surut dan kekuatan arus pasang surut ditentukan oleh kombinasi efek gravitasi matahari. Sedangkan gelombang terjadi karena hembusan angina dipermukaan air. Daerah dimana gelombang di bentuk disebut daerah pembangkit gelombang (wave generating area). Gelombang yang terjadi di pembangkit disebut “sea” sedangkan gelombang yang terbentuk diluar pembangkit disebut “swell” ketika gelombang menjalar, partikel air bergerak dalam suatu lingkaran vertmical kecil dan tetap pada posisinya selagi bentuk dan energy gelombang berjalan maju. Patikel air dipermukan bergerak dalam sebuah lingkaran besar dan membentuk puncak gelombang di puncak lingkaran dan lembah gelombang pada lintasan terendah. Dibawah permukaan, air bergerak dalam lingkaran linkaran kecil hingga kedalaman yang lebih besar dari ½ panjang gelombang air sukar bergerak.
            Pada saat gelombang mendekati pantai, gelombang mulai bergesekan dengan dasar laut dan menyebabkan pecahnya gelombang di tepi pantai. hal ini menyebabkan terjadinya turbulensi yang kemudian membawa material dari dasar pantai atau menyebabkan terkikisnya bukit-bukit pasir (dunes) di pantai.B. Rumusan Masyalah
            Ada pun masalah yang akan kami bahas dalam tulisan ini adalah sabegai berikut :1.      Definisi Teknik Littoral Transport2.      Mekanisme/proses terjadinya Littoral Transport, plus sketsanya3.      Parameter pendukung terjadinya Littoral Transport4.      Hubungan Littoral Transport dengan Pergantian Musim, Pergantian Fase Bulan dan Posisi Coastal Area TinjauanB. Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apa-apa saja yang dimaksud dengan :
1.      Definisi Teknik Littoral Transport2.      Mekanisme/proses terjadinya Littoral Transport, dan sketsanya/gambar litoral traspor.3.      Parameter pendukung terjadinya Littoral Transport4.      Hubungan Littoral Transport dengan Pergantian Musim, Pergantian Fase Bulan dan Posisi Coastal Area TinjauanC. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah proses pantai
b. Hasil penulisan makalah ini dapat di jadikan sebagai bahan referensi baru dalam mempelajari proses yang terjadi di pantai
D. Metode PenulisanDalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan metode Studi Kepustakaan, yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan materi yang penulis bahas lalu hasi bacaan tersebut didiskusikan sebelum ditulis dalam sebuah karya ilmia.
         BAB IIPEMBAHASANA.    Konsep Litoral Transport
            Transport sedimen pantai adalah gerakan sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya, gerakan tersebut disebabkan oleh proses abrasi dan erosi juga pengendapan lumpur di muara sungai. Transport sedimen pantai dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1.      Transport sedimen menuju dan meninggalkan pantai (Cross-shore sediment transport)
Disebut juga onshore-offshore sediment transport yaitu angkutan sediment yang tegak lurus dengan garis pantai, dipengaruhi oleh gelombang, ukuran butir material, kemiringan pantai, hal ini sering dikaitkan dengan storm waves Untuk daerah pantai yang memiliki tidal range yang tinggi dengan kemiringan pantai yang kecil akan mempertimbangkan volume sedimen yang dipindahkan oleh aliran arus menuju dan meninggalkan pantai selama pasang surut. Untuk daerah pantai yang memiliki tidal ranges yang tinggi dengan kemiringan pantai yang rendah akan mempertimbangkan volume sedimen yang dipindahkan oleh aliran arus menuju dan meningalkan pantai selama pasang surut.
2.      Transport sedimen sepanjang pantai (long-shore sediment transport)
Longshore Sediment transport adalah angkutan pasir sepanjang pantai. Terjadi apabila pasir terangkat oleh turbulensi yang disebabkan oleh gelombang pecah, hal ini dipengaruhi oleh gelombang ataupun arus pasang surut. Sedimen transport sejajar dengan pantai dipengaruhi oleh arah gelombang dan sudut wave crest dengan garis pantai. Longshore sedimen transport dapat menyebabkan terjadinya erosi dan akresi. Ada terdapat dua jenis sedimen yang ditransportasikan yaitu cohesive dan non cohesive. Sedimen transport cohesive sering dinamakan suspended load transport karena sifatnya yang melayang di air, sedangkan non cohesive dinamakan beadload transport (Komar,1978).
1. Defenisi
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya,dan mengalami proses pemisahan partikel-partikel di dalam air oleh pengaruh gaya gravitasi atau gaya berat partikel. Sedimen pantai dapat berasal dari erosi pantai, dari daratan yang terbawa oleh sungai, dan dari laut dalam yang terbawa oleh arus ke daerah pantai. Dalam ilmu teknik pantai dikenal istilah pergerakan sedimen pantai atau transpor sedimen pantai.  Bambang Triatmodjo (1999) menjelaskan bahwa definisi dari Littorial Transport pantai adalah gerakan sedimen di daerah dekat pantai (near shore)  yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya.  Transpor sedimen pantai inilah yang akan menentukan terjadinya sedimentasi atau erosi di daerah pantai.
Berdasarkan tingkat konsentrasi partikel di dalam air dan kecenderungan partikel untuk saling berinteraksi, maka proses sedimentasi dapat digolongkan kedalam 4 tipe sedimentasi sebagai berikut :Tipe 1 : pengendapan partikel mandiri ( discrete particle settling )Tipe 2 : pengendapan partikel floc ( floculant settling )Tipe 3 : pengendapan secara perintangan ( hindered settling )Tipe 4 : pengendapan secara pemampatan ( compression settling )Littorial Transport dapat dibedakan menjadi dua, yaitu transpor sedimen menuju dan meninggalkan pantai (onshore - offshore transport) yang memiliki arah rata-rata tegak lurus pantai dan transpor sepanjang pantai (longshore transport) yang memiliki arah rata-rata sejajar pantai.B.Bentuk dan proses terjadinya Litoral transport1. Transport sedimen tegak
Transport sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada kemiringan pantai dan bentuk dasar lautnya.  Proses transpor sedimen tegak lurus biasanya terjadi pada daerah teluk dan pantai – pantai yang memiliki gelombang yang relatif tenang.  Pada saat musim ombak, energi yang terdapat pada gelombang akan menggerus bibir pantai dan menimbulkan erosi yang ditandai dengan adanya dinding pantai, seperti gambar di bawah ini :Erosi akibat transpor sedimen tegak lurus pantaiGelombang yang menjalar menuju pantai membawa massa air dan momentum searah penjalarannya. Transpor massa dan momentum tersebut akan menimbulkan arus di daerah dekat pantai. Gelombang pecah menimbulkan arus dan turbulensi yang sangat besar yang dapat menggerakkan sedimen dasar. Gelombang seperti itu biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Sehingga gerakan berputanyar air menyebabkan gelombang mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir.Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.
            Di daerah surf zone, kecepatan partikel air hanya bergerak searah penjalaran gelombangnya. Di swash zone, gelombang yang memecah pantai menyebabkan massa air bergerak ke atas dan kemudian turun kembali pada permukaan pantai. Gerak massa air tersebut disertai dengan terangkutnya sedimen.
                        Skema gambar pergerakan sedimen tegak lurus pantai
            Pada gambar di atas terlihat bahwa arus dan partikel air di dasar bergerak searah penjalaran gelombang menuju pantai. Di daerah mulai pecahnya gelombang (point of wave breaking) yang biasa disebut dengan surf zone, terlihat adanya pertemuan pergerakan sedimen yang menuju pantai dan yang bergerak kembali ke tengah laut. Selain itu, pergerakan sedimen di luar daerah surf zone akan mulai melemah. Akibatnya, di titik ini akan terbentuk bukit penghalang (bar) yang memanjang sejajar pantai
            Sebagai contoh di negara kita yang dipengaruhi angin muson, biasanya pada saat bertiup angin timur, gelombang laut akan bersifat konstruktif yaitu membawa sedimen menuju pantai. Demikian juga yang terjadi pada kawasan pantai saat angin tenang dimana gelombang pantai yang terjadi, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai).Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut, gelombang seperti ini terjadi pada musim panas (summertime). Gambaran kondisi pantai cenderung seperti pada gambar di bawah ini.
Potongan melintang profil pantai saat angin tenang
Sebaliknya bila bertiup angin barat, saat bertiup angin badai (storm), ataupun saat musim dingin (wintertime), maka gelombang laut akan bersifat merusak pantai (destruktif) karena massa air akan mengangkut sebagian besar sedimen menuju tengah laut. Sedimen itu kemudian teronggok di daerah surf zone membentuk bukit pasir (sand-bar). Gambaran kondisi pantai seperti ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Potongan melintang profil pantai saat angin badai
Profil pantai yang curam tergerus gelombang badai
            Ombak badai yang curam akan mengikis muka pantai dan mengangkut sedimen menjadi bukit penghalang di surf zone di kawasan lepas pantai (offshore). Gelombang normal akan membawa kembali sedimen di bukit penghalang membentuk kembali muka pantai seperti sedia kala. Keadaan ini dinamakan sebagai “keseimbangan dinamis” (dynamic equilibrium).
Selain itu, pergerakan sedimen menuju dan meninggalkan pantai dapat terjadi pula pada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, sedimen bergerak kembali terbawa sirkulasi sel yang berupa rip current dan yang kedua terbawa bersama aliran balik (back flows).
Penggerusan tersebut akan menimbulkan lembah (trough) namun hal itu juga akan dibare ngi dengan terbentuknya punggungan (bar) di samping lembah tersebut akibat adanya hukum kekekalan massa.  Adanya punggungan tersebut akan mengakibatkan perubahan posisi gelombang pecah karena pada umumnya gelombang akan pecah sebelum mencapai punggungan.Transpor Sedimen, sedimentasi pantaiProses transpor sedimen tegak lurus pantaiHukum kekekalan massa berlaku pada transpor sedimen tegak lurus pantai.  Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa sedimen tidak dapat hilang namun hanya dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.  Dari gambar terlihat timbulnya erosi pada daerah bibir pantai akan diikuti dengan proses sedimentasi di laut.2.      Transpor sedimen sejajar pantai
Longshore Sediment transport adalah angkutan pasir sepanjang pantai. Terjadi apabila pasir terangkat oleh turbulensi yang disebabkan oleh gelombang pecah, hal ini dipengaruhi oleh gelombang ataupun arus pasang surut. Sedimen transport sejajar dengan pantai dipengaruhi oleh arah gelombang dan sudut wave crest dengan garis pantai. Longshore sedimen transport dapat menyebabkan terjadinya erosi dan akresi. Ada terdapat dua jenis sedimen yang ditransportasikan yaitu cohesive dan non cohesive. Sedimen transport cohesive sering dinamakan suspended load transport karena sifatnya yang melayang di air, sedangkan non cohesive dinamakan beadload transport .Transpor sedimen sejajar pantai (longshore transport) terjadi pada daerah pantai yang langsung berbatasan dengan samudera.  Transpor sedimen jenis ini dapat lebih mudah terlihat karena transpor sedimen jenis ini memberi pengaruh terhadap bangunan – bangunan pantai yang menjorok ke laut.  Akibat adanya transpor sedimen sejajar pantai maka pada bangunan pantai yang menjorok ke laut akan terlihat perbedaan pada kedua sisi bangunan pantai tersebut.  Pada satu sisi bangunan tersebut akan di jumpai proses sedimentasi sedangkan pada sisi lainnya terjadi proses erosi.  Oleh karena itu dalam perencanaan untuk mendirikan bangunan pantai harus diperkirakan seberapa besar pengaruh dari transpor sedimen sebagai fungsi dari gelombang dan arus.  Hal itu harus dilakukan untuk mencegah kerusakan pada daerah pantai.Transpor Sedimen, sedimentasi pantaiSedimentasi dan erosi akibat pembangunan jettyEfek lain yang terjadi pada daerah pantai akibat adanya transpor sedimen sejajar pantai adalah terbentuknya daratan antara suatu pulau dengan daratan utama.  Efek ini biasa di kenal dengan nama tombolo.C.    Parameter pendukung terjadinya Littoral Transport
 1.      Gelombang
            Gelombang / ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut).            Energi gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai. pola gerakan gelombang setiap saat adalah sama dimana akan bergerak pada orbital yang sama dan gelombang itu semakin kebawah semakin mengecil, sehingga kemudian di dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar dari sisi ke sisi yang disebut “surge”
·         Tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya sebagai berikut :
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai).Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.
 
Sedangkan gelombang perusak pantai biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir.Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain
 
2.      Angin
 
            Angin adalah gerakan udara yang disebabkan perubahan suhu, yang selanjutnya yang menyebabkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan turun jika suhunya tinggi. Penyebab terjadinya angin karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Semakin cepat kecepatan angin, maka semakin besar gaya gesekan pada permukaan laut dan semakin besar arus permukaan. (Wibisono, 2005)Dikutip dari www.e-dukasi.net4.htm. Angin di atas permukaan lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun / bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Polah gerakan angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu lokasi.
Di Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera serta letak matahari yang berubah setiap enam bulan berada di utara dan enam bulan berada di selatan khatulistiwa, maka angin pasat tersebut mengalami perubahan menjadi angin muson (angin musim) barat dan angin muson timur.
a. Angin Muson Barat
Angin muson barat berhembus pada bulan Oktober - April, matahari berada di belahan bumi selatan, mengakibatkan belahan bumi selatan khususnya Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia.
b. Angin Muson Timur
Angin muson timur berhembus setiap bulan April - Oktober, ketika matahari mulai bergeser ke belahan bumi utara. Di belahan bumi utara khususnya benua Asia temperaturnya tinggi dan tekanan udara rendah (minimum).
c. Angin Lokal
1) Angin Darat dan Angin Laut, pada malam hari daratan lebih dingin daripada lautan sehingga di daratan merupakan daerah maksimum yang menyebabkan terjadinya angin darat.
2) Angin Lembah dan Angin Gunung, pada siang hari puncak gunung lebih cepat menerima panas daripada lembah yang dalam keadaan tertutup.
 
3.      Kemiringan pantai
4.      Arus
5.      Pasang Surut
6.      Fecth
7.      Bentuk pantai
a.      Pantai pasir
b.       
 
D.    Hubungan Littoral Transport dengan Pergantian Musim, Pergantian Fase Bulan dan Posisi Coastal Area Tinjauan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
            DAFTAR PUSTAKA
Widi Agus Pratikto, DKK.1997. Perencanaan Pasilitas Pantai dan Laut. BPFE-Yogyakarta.
Banbang Triatmodjo. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta.
Cak Pur. 9 Februari 2011 . Mengenal Gelombang Laut.Just another WordPress.com site.
 

a.        Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave)

b.      Gelombang perusak pantai (Destructive wave)

Blog Seba-serbi. Sunday, 3 January 2010. Transport Sedimen Pantai.

Azzahra Khairunnisa 'nizha_icha. Selasa, 02 Februari 2010. Tinjauan Pustaka Dinamika Pantai . nizcha0804.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar